[NC11-Win] Penyelidikan terkait dengan kasus penyerangan massa terhadap jemaah Ahmadiyah di Cikeusik masih terus dilanjutkan. Dan menyangkut kelompok massa yang menggunakan pita warna biru, warga Cikeusik sendiri merasa tidak mengetahui asalnya. Hal tersebut juga di benarkan oleh salah satu tokoh masyarakat Desa Umbulan.
“Justru itu, pita biru simbol apa sama sekali tidak tahu. Kita juga tidak tahu mereka dari mana” kata tokoh masyarakat Desa Umbulan, Cikeusik, Tukirin (52), Jumat (11/2/2011).
Tukirin, yang juga guru mengaji ini menjelaskan, saat rombongan massa itu datang, dia dan keluarganya juga heran. Kenapa tiba-tiba ada massa datang banyak dan memakai pita.
“Orang sini enggak ada yang kenal. Saat mereka datang juga tidak memberitahu pribumi” tambah Tukirin yang rumahnya hanya berjarak 100 meter dari kediaman Suparman, tempat kerusuhan terjadi.
Dia menjelaskan, penduduk sekitar pun, saat massa datang dan terjadi penyerangan hanya melihat dari jauh. “Atuh karena enggak ada yang hapal, ya enggak berani mendekat. Setelah habis demo, baru melihat ke lokasi, sudah hancur rumahnya” terang Tukirin.
Kini, setelah kejadian Minggu (6/2), warga Desa Umbulan memilih mengungsi. Mereka takut dipersalahkan atas kejadian ini.
“Banyak yang pergi ke rumah saudaranya, takut diserang sama massa itu, sama Ahmadiyah dan sama polisi juga” tutupnya.
(Detik.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar