Selasa, 05 April 2011

Seberapa Seringkah Kita Harus Berhubungan Seks?

[NC11-Win][Image: 5050407091_57ba0242e5.jpg] Satu kali seminggu? dua tiga kali seminggu? setiap hari? atau satu kali dalam sebulan? Yang jelas berbagai macam jawaban akan muncul dan berbeda-beda antara setiap orang, karena setiap orang kebutuhan seksnya pasti berbeda-beda.


Semakin jarang melakukan hubungan seks dalam suatu perkawinan akan menimbulkan banyak masalah. Pasangan suami isteri keinginan berhubungan seksualnya tentu berbeda antara suami dengan si isteri, dengan semakin jarangnya hubungan seksual tentunya akan menimbulkan ketimpangan. Pihak yang kebutuhan seks nya lebih besar tentunya akan merasa kekurangan dengan jarangnya frekuensi hubungan seksual. Dan semakin lama pihak yang kekurangan memendam frustasi tentunya hal ini tidak sehat untuk hubungan perkawinan mereka.

Jika dibiarkan masalah tersebut tanpa ada solusi, hubungan seks yang relatif jarang bisa menjadi masalah yang cukup serius bagi pasangan suami istri. Pendapat tersebut dikemukakan oleh Dr. Bonnie Eaker Weil, seorang dokter yang menekuni bidang seksologi. “Sentuhan, belaian, kontak fisik dan seks merupakan perekat yang menyatukan pasangan,” kata Dr. Weil. Ketika melakukan hubungan seks tubuh memproduksi hormon endorphin, yang menyebabkan timbulnya sensasi yang menyenangkan. Sensasi menyenangkan yang timbul akibat aktivitas seks, tersebut menghadirkan perasaan “bersatu’”bersama pasangan. Jadi, apabila frekuensi hubungan intim rendah, ikatan antara pasangan juga semakin “lemah”.

Sebenarnya frekuensi yang ideal dalam berhubungan seksual itu berapa kali dalam satu minggu? Sangat sulit untuk di jawab, bahkan para ahli seksual belum bisa merumuskan berapa kali idealnya frekuensi berhubungan seksual. Setiap pasangan menikah tentunya memiliki pandangan sendiri-sendiri tentang frekeunsi hubungan seksual yang ideal. Ada yang menginginkan sering, ada pula pasangan yang tidak terlalu mempermasalahkan seberapa sering mereka berhubungan seksual. Tentunya semakin sering frekuensi berhubungan seksual akan semakin baik. Tapi definisi “sering” ini pun masih sangat relatif.

Sementara itu Dr. Bonnie Eaker Weil menyarankan agar frekuensi aktivitas seksual dilakukan sekitar 3 X dalam seminggu. la tetap berpendapat, frekuensi aktivitas seksual yang tinggi berhubungan langsung dengan tingkat keintiman pasangan suami istri. “Tetapi, yang saya maksud di sini adalah aktivitas seksual, bukan melulu hubungan seks. Jadi, segala macam aktivitas yang berhubungan dengan seks, walau tanpa hubungan intim, bisa dimasukkan ke dalam kategori aktivitas seksual, seperti belaian, sentuhan (yang sifatnya erotik maupun tidak), pembicaraan mesra, foreplay tanpa penetrasi, dan sebagainya,” demikian Dr. Bonnie Weil.
Tentunya kuantitas berhubungan seksual yang sering juga akan menimbulkan masalah apabila tidak disertai dengan kualitas hubungan seksual itu sendiri. Apalagi bagi pihak si isteri, kebanyakan kaum perempuan lebih mengutamakan kualitas dibandingkan dengan kuantitas.

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...