[NC11-Win] Aspirin, yang banyak digunakan sebagai obat analgesik (pereda sakit), terus dikembangkan pemanfaatannya. Menurut laporan mutakhir dari para ilmuwan Inggris, aspirin dosis rendah dalam jangka panjang bisa mengurangi risiko kematian akibat beberapa jenis kanker.
Dalam studi analisis yang dipublikasikan dalam jurnal kedokteran bergengsi, The Lancet, para ilmuwan dari Universitas Oxford mengatakan, risiko kematian dari 25.000 pasien kanker yang diteliti berkurang sampai 20 persen.
Walau demikian, para ahli tidak mau terburu-buru merekomendasikan orang sehat untuk mengonsumsi aspirin. Pasalnya, masih ditemukan adanya efek samping dari obat ini, yakni perdarahan dan sejumlah efek samping lain pada pasien wanita.
Riset yang dilakukan Peter Rothwell dan tim dari Oxford itu membandingkan pasien yang mengonsumsi aspirin 75 mg setiap hari untuk penyakit jantung dan orang yang mengonsumsi pil placebo atau obat lain. Dosis 75 mg ini termasuk rendah dan biasanya dipakai untuk dosis bayi. Penelitian ini berlangsung sekitar empat tahun.
Hasilnya diketahui bahwa kematian akibat kanker prostat dan kanker paru bisa ditekan hingga 20 persen pada kelompok yang minum aspirin setiap hari. Sementara itu, risiko kematian akibat kanker kolon berkurang 35 persen. Namun, pada kelompok pasien kanker payudara, aspirin tidak memberikan hasil signifikan.
Pengurangan pada kanker pankreas, perut, dan otak sulit dihitung akibat jumlah kematiannya yang lebih sedikit.
Para ahli di bidang kanker sejauh ini mengatakan belum akan merekomendasikan aspirin kepada pasien mereka. "Kami belum dapat membuat keputusan terapi berdasarkan studi ini," kata Dr Raymond DuBois, spesialis pencegahan kanker dari Universitas Texas M.D Anderson Cancer Center.
Salah satu hal yang menjadi perhatian para ahli adalah penelitian ini didesain untuk melihat risiko penyakit kardiovaskular sehingga kelompok responden yang dibandingkan mungkin memiliki faktor risiko yang berbeda untuk kematian akibat kanker.
Aspirin sendiri sudah lama direkomendasikan untuk penderita gangguan jantung. Namun, aspirin juga memiliki efek samping serius, seperti perdarahan perut dan saluran cerna, serta pada kelompok lanjut usia akan meningkatkan risiko cedera jatuh.
Oleh karena itu, para ahli mengingatkan, sebelum mengonsumsi aspirin setiap hari sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter. Untuk orang yang sehat, pencegahan kanker yang dianjurkan adalah modifikasi gaya hidup sehat, seperti berhenti merokok dan mengurangi asupan lemak.
Walau demikian, para ahli tidak mau terburu-buru merekomendasikan orang sehat untuk mengonsumsi aspirin. Pasalnya, masih ditemukan adanya efek samping dari obat ini, yakni perdarahan dan sejumlah efek samping lain pada pasien wanita.
Riset yang dilakukan Peter Rothwell dan tim dari Oxford itu membandingkan pasien yang mengonsumsi aspirin 75 mg setiap hari untuk penyakit jantung dan orang yang mengonsumsi pil placebo atau obat lain. Dosis 75 mg ini termasuk rendah dan biasanya dipakai untuk dosis bayi. Penelitian ini berlangsung sekitar empat tahun.
Hasilnya diketahui bahwa kematian akibat kanker prostat dan kanker paru bisa ditekan hingga 20 persen pada kelompok yang minum aspirin setiap hari. Sementara itu, risiko kematian akibat kanker kolon berkurang 35 persen. Namun, pada kelompok pasien kanker payudara, aspirin tidak memberikan hasil signifikan.
Pengurangan pada kanker pankreas, perut, dan otak sulit dihitung akibat jumlah kematiannya yang lebih sedikit.
Para ahli di bidang kanker sejauh ini mengatakan belum akan merekomendasikan aspirin kepada pasien mereka. "Kami belum dapat membuat keputusan terapi berdasarkan studi ini," kata Dr Raymond DuBois, spesialis pencegahan kanker dari Universitas Texas M.D Anderson Cancer Center.
Salah satu hal yang menjadi perhatian para ahli adalah penelitian ini didesain untuk melihat risiko penyakit kardiovaskular sehingga kelompok responden yang dibandingkan mungkin memiliki faktor risiko yang berbeda untuk kematian akibat kanker.
Aspirin sendiri sudah lama direkomendasikan untuk penderita gangguan jantung. Namun, aspirin juga memiliki efek samping serius, seperti perdarahan perut dan saluran cerna, serta pada kelompok lanjut usia akan meningkatkan risiko cedera jatuh.
Oleh karena itu, para ahli mengingatkan, sebelum mengonsumsi aspirin setiap hari sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter. Untuk orang yang sehat, pencegahan kanker yang dianjurkan adalah modifikasi gaya hidup sehat, seperti berhenti merokok dan mengurangi asupan lemak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar