[NC11-Win] Jakarta - Ketika televisi ramai memberitakan komentar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono soal gajinya yang tak naik selama tujuh tahun, Leksana--bukan nama sebenarnya--punya komentar unik. "Itulah akibatnya kalau presiden kita berbintang Virgo."
Virgo? "Karakter Virgo itu cenderung sensitif," katanya. "Jadi bisa mengeluarkan komentar yang tak perlu kalau lagi sensi." Lelaki 24 tahun ini percaya pada astrologi. "Percaya banget sih enggak, tapi gua perhatiin, ramalan bintang itu sering cocok," kata pria yang bekerja sebagai anggota staf pemasaran ini.
Sebagai contoh, kata Leksana, ketika ramalan astrologi mingguan memberi tanda bahaya untuk urusan keuangan bagi Cancer, ia kehilangan dompetnya pada minggu yang sama. Saat bertemu dengan klien atau calon pelanggan, Leksana paling tidak akan menilai kepribadian si teman baru ini berdasarkan bintangnya. "Pengetahuan soal zodiak ini bisa menjadi taktik gua menawarkan barang."
Jadi, ketika portal online Time dan MSNBC memberitakan adanya zodiak ke-13, Leksana turut heboh. Dua belas zodiak yang selama ini menjadi dasar astrologi bisa jadi salah karena kemunculan zodiak ke-13 ini, yaitu Ophiuchus. Mereka yang selama ini merasa berbintang Virgo, bisa menjadi Leo. "Gua enggak mungkin Gemini. Gua kan Cancer sejati," kata Leksa, yang lahir pada 7 Juli.
Kehebohan itu bermula dari komentar Park Kunkle, astronom di Minnesota Planetarium Society, tentang zodiak. Menurut dia, zodiak saat ini tak akurat. Sebab, telah terjadi perubahan poros bumi. Itu menyebabkan perubahan dalam jajaran bintang, sehingga semua zodiak harus mundur sekitar satu bulan dan memasukkan Ophiuchus dalam deretan zodiak.
Kunkle menganalogikan bumi seperti bola yang diputar. "Ketika berputar, poros bumi akan mengarah ke arah yang berbeda yang kita sebut presisi," kata Kunkle. Poros bumi saat ini, kata dia, mengarah ke Polaris. Tapi pada 3000 sebelum Masehi, poros bumi mengarah ke bintang Thuban dalam konstelasi Draco.
Ophiuchus, sang rasi baru itu, berlambang lelaki berotot memegang tongkat berlilit ular. Mereka yang lahir di bawah bintang Ophiuchus memiliki idealisme, menikmati longevity, dan inventif. Mereka yang berzodiak Sagitarius bisa jadi Ophiuchus.
Perubahan ini tentunya menggemparkan mereka yang percaya pada astrologi. Cerita ini sempat menjadi topik paling populer di Twitter. Mereka yang bernaung di bawah Leo, yang dominan dan kreatif, bisa jadi Cancer, yang penyayang. Scorpio, yang licik dan bergairah, bisa jadi Libra, yang diplomatik dan menyukai keindahan. Taurus bisa jadi Aries, yang keras kepala.
"Saat para astrolog mengatakan matahari ada di Pisces. Sebenarnya itu tidak di Pisces," kata Kunkle. Menurut dia, orang Babilonia kuno yang pertama kali merancang sistem tafsir karakter dan ramalan zodiak ini rutin melihat langit. "Tapi sekarang, saya tak yakin para astrolog melihat ke langit."
Para astrolog sendiri menolak adanya Ophiuchus. Feri Purwo, konsultan spiritual yang rutin mengisi kolom astrologi di berbagai tabloid dan portal gaya hidup Indonesia, menganggap zodiak ke-13 itu tidak ada. "Astronomi dan astrologi merupakan cabang ilmu yang berbeda," tuturnya.
Menurut dia, sudut pandang mereka yang memiliki keahlian di bidang itu juga berbeda. "Kami masih menggunakan 12 zodiak," ujar Feri. Astronom mempelajari luar angkasa dari sudut pandang ilmiah. Sedangkan astrolog menganggap posisi bintang dapat menjadi petunjuk pada karakter kepribadian seseorang, menafsirkan masa lalu, dan meramal masa depan.
Joe Rao, kolumnis skywatching di Space.com dan dosen di New York's Hayden Planetarium, mengungkapkan hal senada. "Astrologi melihat matahari dari satu sudut pandang, astronomi sudut yang lainnya."
Menurut Rao, orang Babilonia kuno sudah menyadari adanya 13 rasi bintang. Namun Ophiuchus dihilangkan. "Mereka menginginkan 12 simbol bintang," katanya sembari menjelaskan bahwa 12 zodiak sesuai dengan 12 bulan. Rao mengatakan ini adalah contoh bagaimana astrolog mengabaikan observasi astronomi. "Mereka memiliki aturan sendiri."
Sedangkan Leksana tak berlama-lama bingung menentukan "identitas" zodiaknya. "Gua udah pasti Cancer, dan Presiden kita enggak mungkin seorang Leo."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar