BINTAN – Usman, oknum guru SMA Negeri 4 Sri Bintan, Bintan akhirnya mau mengakui perbuatannya itu.
Ironisnya perbutaan itu tidak sekali dilakukan Usman, melainkan berkali-kali setiap ada kegiatan perkemahan dan dengan lokasi yang berbeda-beda pula.
“Saya minta maaf, saya akui saya melakukan perbuatan tercela tersebut, tapi itu saya lakukan karena khilaf dan sekarang saya siap menjalani semua sanksi yang diberikan,” kata dia dengan kondisi mata yang berkaca-kaca di Mapolres Bintan, kemarin.
Diceritakan Usman, perbuatan asusila atau tidak senonoh yang dilakukannya kepada 12 siswinya itu bermula saat dirnya dan sejumlah siswinya melakukan kegiatan pramuka dengan cara berkemah sekitar beberapa bulan lalu di Desa Ekang Anculai, Teluk Sebong.
Akan tetapi Usman membantah kalau perbuatan itu dilakukannya sekaligus, melainkan dilakukan dengan cara memanggil satu persatu siswinya untuk datang dan masuk ke tendanya.
“Sebelumnya mereka saya suruh berbaris, dan kemudian saya penggil satu persatu untuk masuk ke tenda saya,” ungkap dia.
Sesampai di dalam tenda, lanjut Usman siswi tersebut langsung disuruh menatap kedua belah mata Usman, dengan tujuan agar siswi tersebut tetap sopan dan kemudian Usman memerintahkan siswinya untuk membuka baju dan celana mereka.
“Setelah itu baru saya senter dan saya raba tubuh siswi saya itu hingga dibagian kemaluannya. Tapi hal itu sama sekali tidak ada hipnotis,” sebut dia.
Lantas siapa siswi yang pertama kali yang diperlaku tidak senonoh dengan Usman, disebutkannya Jh karena saat itu Jh lah yang berada di barisan paling depan.
“Saya pertama kali melakukan sama dua siswi di Desa Ekang Anculai, yang kemudian dilanjutkan di tempat yang berbeda dengan moment yang sama, yakni perkemahan,” akui dia.
Disinggung apakah apakah dirinya ada kelainan Sex hingga melakukan hal ini kepada siswi-siswinya semantara diketahui dirinya sudah memiliki istri dan anak, bahkan untuk saat ini istrinya masih mengajar di SMK tersebut sebagai guru honor, Usman mengaku sama sekali tidak ada. Dan hal yang dilakukannya ini murni selayaknya yang dialami laki-laki normal.
Tidak itu saja Usman juga mengaku siap dengan apa segala resiko yang diterimanya sekarang ini atas perbuatan bejat yang memalukan itu.
“Apapun sanksinya, saya siap menjalaninya,” tegas dia.
Disinggung apakah sejauh ini istrinya dan anaknya sudah tahu dengan kejadian ini, Usman menyebutkan sudah dan hal itu baru dikasitahunya setelah tertangkap kemarin.
“Saya tahu penyesalan itu selalu datangnya terakhir, tapi saya siap bertangungjawab dan saya meminta maaf kepada semua keluarga korban, keluarga saya sendiri dan masyarakat,” paparnya seraya menambahkan bahwa dirinya sudah pernah mengikuti Diklat.
Semantara itu Kapolres Bintan AKBP Yohannes Sismardi Widodo melalui Kaur Bin Ops Ipda Efendri Ali mengungkapkan pelaku sama sekali tidak ditangkap, akan tetapi pelaku mengkontak pihak kepolisian dan menyerahkan diri dengan cara minta dijemput.
“Bahkan saat penyidikan pelaku juga tidak banyak berbelit-belit, palaku langsung mengakui perbuatannya itu yang dilakukannya kepada 12 siswinya,” kata Ali.
Ditanyai pasal apa yang akan diberikan, Ali menyebutkan pihaknya akan menjerat pelaku dengan pasal 82 undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman 10 tahun penjara
sumber : Tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar