Pakar mengatakan, artefak berasal dari kapal dagang Indonesia | |||
Tim ilmuwan di Indonesia tengah bersiap melelang puluhan ribu artefak yang diangkat dari sebuah kapal yang tenggelam di lepas pantai pesisir Jawa.
Barang-barang, yang diyakini telah berumur 1.000 tahun, mencakup keramik, batu nisan, dan pedang. Harta karun kuno, yang ditemukan 18 bulan lalu, diperkirakan bisa mendatangkan pemasukan jutaan dolar. Sekitar 150.000 barang masih utuh, dan sebagian akan disimpan di sejumlah musem di Indonesia. Diangkat dari dasar laut setelah 1.000 terkubur, temuan benda kuno mencakup mangkuk asal Cina, Thailand dan Vietnam; botol parfum dari Persial dan pedang serta lempengan batu dengan tulisan kutipan al-Qur'an.
Ini temuan luar biasa, sebab di kapal ini kami dapat temukan artefak dari lima dinasti Cina
Harta karun ini baru ditemukan setelah sekelompok nelayan di pesisir Jawa mengangkat jala yang tersangkut pada kepingan keramik kuno. Menurut Horst Liebner, pakar yang terlibat dalam pencatatan barang temuan ini, artefak itu mungkin berasal dari kapal dagang Indonesia.
"Ada kemungkinan sekitar 70 persen bahwa kargo ini dinaikkan ke kapal di Cina, dan kemudian diperdagangkan di pesisir Palembang dan kemudian bertolak menuju Jawa," katanya. "Kapal ini sangat aneh. Bentuknya sangat lebar, sangat datar di bagian dasarnya. Sangat runcing di bagian haluan. Kapal ini pasti sangat tinggi jika anda bayangkan jumlah kargo di atasnya - tingginya sekitar 4 meter, mungkin empat setengah meter," tambahnya.
'Merevisi sejarah'
Menurut panitia Indonesia yang menangani temuan peninggalan bawah air, keseluruhan 150 ribu barang itu mungkin bernilai antara 10 dan 10 juta dolar jika dijual secara terpisah.
Beberapa puing-puing kapaldi Indonesia telah dijarah pencuri |
Namun, diharapkan ada museum yang akan membeli seluruh koleksi itu. Sekretaris komite Siawaori Nissia, nilai itu akan meningkat sekitar 10 kali lipat berkat nilai sejarah sebab memberikan gambaran Indonesia 1.000 tahun lalu.
"Ini temuan luar biasa, sebab di kapal ini kami dapat temukan artefak dari lima dinasti Cina. Dan, kami juga menemukan artefak lain yang menunjukkan penyebaran Islam di Indonesia mulai abad kesepuluh, " tutur Siawaori.
Indonesia menghadapi masalah di masa lalu untuk memverifikasi artefak kunonya. Sejumlah bangkai kapal di lepas pantai dijarah pencuri dan artefak yang ditemukan dijual secara ilegal. Demi menghindarkan masalah itu kali ini, Indonesia menerapkan sistem autentikasi baru. Setiap barang yang dijual dilengkapi sertifikat. Mengingat jumlah barang yang harus diberi sertifikat mencapai puluhan ribu, tanggal lelang koleksi temuan ini masih lama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar